Aesthethusiast: Menjelang 20 Tahun

Rabu, 19 Oktober 2016

Menjelang 20 Tahun


Tepat pukul 0:07 pertengahan malam kamis. 
di bawah langit gelap dan suasana yang sunyi. tak ada suara yang mengganggu juga tak ada suara bising kendaraan yang kerap sekali merusak suasana. ya entah mengapa saya tidak bisa tidur dan kepala ini terasa penuh dengan kata-kata dan susunan kalimat  yang sejujurnya malas saya tulis. malam ini saya hanya ingin menulis mengenai hari kelahiran saya, tanggal dimana saya dilahirkan ke dunia ini, tanggal dimana saya resmi menjadi manusia dan hidup diantara manusia yang lainnya,
tanggal dimana saya merasakan nafas di dunia, tanggal dimana saya jatuh pada pangkuan ibu saya, tanggal dimana saya membuka mata dan tanggal dimana saya menjadi anak dari kedua orangtua saya.


Mungkin yang lebih pantas mengatakan "tidak terasa" adalah kedua orangtua saya, karena mereka lah yang lebih tahu bagaimana perkembangan saya dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan atau tahun ke tahun. diusia saya yang saat ini tentu saya belum bisa menjadi orang yang benar-benar menetapkan siapa saya dan bagaimana saya dimasa depan. terlepas dari itu semua tentu saya sangat bersyukur atas apa yang telah Allah berikan selama ini.

Masih banyak mimpi dan impian yang ingin saya raih, tujuan yang ingin saya wujudkan, planning yang ingin sekali saya jalani dan berbagai hal positif lainnya. dua puluh tahun, masih banyak juga hal-hal yang ingin saya lakukan. ya sudah saatnya saya mengatakan bahwa saya benar-benar telah memasuki dunia yang lebih dewasa lagi. kalau ketika kecil dulu saya hanya sibuk bermain dan bersekolah dengan penuh keceriaan berbicarapun pembahasannya sangat-sangat sesuai usia seperti lagu anak-anak 90 tahunan yang menjadi trend dimasanya. dan kini semakin bertambahnya usia pun semakin berbeda topik pembicaraannya. 

Ya... intinya perjalanan saya masih panjang, impian yang masih belum tercapai pun insyaallah telah mengantri untuk segera diraih. yang saya harapkan untuk 20 tahun ini adalah kesehatan dan umur panjang ibu lah yang saya inginkan untuk senantiasa saya dapat berbuat baik padanya karena tentu banyak sekali kesalah-kesalahan yang perlu saya perbaiki untuk ibu saya. kemudian harapan selanjutnya adalah semua yang telah Allah kehendaki nantinya saya siap dan ikhlas serta senantiasa dapat melewati masa-masa tersulit kedepannya.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar